Peneliti Kebun Raya Bogor Yuzammi menunjukkan hasil olahan tepung umbi bunga bangkai jenis Amorphophallus paeoniifolius di Kebun Raya Bogor, Jumat (27/1). Umbi bunga yang masih berkerabat dengan bunga bangkai Amorphophallus titanum ini bisa dijadikan sumber bahan pangan pengganti tepung terigu serta mencegah sejumlah penyakit degeneratif.
kue bolu, brownis, cheese stick, dan onde biasanya terbuat dari tepung terigu. Namun, kali ini semua jenis makanan ini dibuat dari umbi Amorphophallus paeoniifolius atau suweg yang masih kerabat dari bunga bangkai atau Amorphophallus titanum. Rasanya? Tidak jauh berbeda dengan kue dari bahan tepung terigu biasa. Hanya, terkesan lebih kenyal dan pekat dengan warna yang cenderung lebih kusam.
Kue-kue berbahan tepung umbi Amorphophallus paeoniifolius ini disajikan oleh tim peneliti dan Dharma Wanita Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Jumat (27/1/12) dalam ekspos "Mengenal Lebih Dekat Kerabat Araceae".
Seorang peneliti, Yuzammi mengatakan selama ini orang hanya mengetahui suweg adalah bunga bangkai dengan bau yang menyengat saat mekar. Namun, di balik itu sebenarnya umbi suweg serta bunga bangkai jenis lainnya menyimpan potensi sebagai bahan pangan.
Sampai sejauh ini, belum semua umbi bunga bangkai diteliti aman dan tidaknya potensi bahan pangan yang ada. Hanya saja, berdasarkan penelitiannya bersama tim, umbi suweg berpotensi untuk mencegah beberapa penyakit degeneratif seperti jantung koroner.
Selain itu juga bisa menekan peningkatan gula darah sehingga cocok untuk penderita diabetes melitus. "Umbi suweg berdasarkan penelitian bisa menurunkan kolesterol dalam darah dan mampu mengikat kolesterol setara dengan oat instan," kata Yuzammi.
Penelitian Yuzammi bersama timnya juga membuktikan jika kandungan gizi dan karbohidrat pada suweg tidak kalah dibandingkan tepung lainnya. Hanya saja, dari segi warna, tepung suweg agak kusam alias tidak putih bersih. Setelah berhasil membuktikan jika tepung suweg aman dikonsumsi untuk orang dewasa, pihaknya juga sedang mendalami penelitian kemungkinan tepung umbi suweg untuk makanan bayi.
Hal ini dilatarbelakangi banyaknya makanan bayi yang terbuat dari tepung gandum yang masih impor. "Padahal, kita punya potensi bahan pangan yang baik dan banyak. Kenapa enggak dicoba diteliti dan dikembangkan?" ujar Yuzammi.
Bayi, lanjut Yuzammi masih sensitif dan rentan, maka perlu penelitian lebih lanjut apakah cocok buat bahan makanan bayi atau tidak.
sumber http://www.pikiran-rakyat.com/node/174650