Sejak Maret lalu, kaum hawa di Jepang berbondong-bondong ke Kebun Binatang Higashiyama di Nagoya untuk mengunjungi gorila bernama Shabani yang dijuluki ‘si ganteng’.
Fenomena ini dimulai ketika beberapa pengunjung memotret Shabani dan menyebarkannya ke jejaring media sosial, pada Maret lalu.
Tanpa disangka, potret Shabani beredar luas di Jepang dan disertai komentar-komentar mengenai betapa gagah dan gantengnya dia. Sejak saat itu popularitas Shabani meningkat. Wajahnya pun tampil di berbagai media cetak dan elektronik Jepang.
Juru bicara Kebun Binatang Higashiyama, Takayuki Ishikawa, mengamini pengunjung yang ingin melihat Shabani bertambah dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar di antara mereka ialah perempuan muda.
”Mungkin karena lebih banyak orang yang benar-benar memperhatikan dia sehingga mereka baru sadar betapa menariknya gorila,” kata Ishikawa kepada koresponden BBC di Jepang, Yuko Kato.
Adapun kata untuk menggambarkan Shabani pun beragam, seperti ikemen danikumen.
Ikemen ialah kata kiasan dalam bahasa Jepang yang secara harfiah berarti pria ganteng. Sedangkan ikumen merupakan kata yang bermakna ayah yang merawat anak-anaknya.
Kata itu muncul setelah publik menyaksikan Shabani memperhatikan anaknya yang lahir dari pasangannya, Nene.
Nene yang lebih tua 24 tahun lebih tua dari Shabani dan melahirkan anak pada usia 40 tahun, cukup tua bagi gorila untuk melahirkan, menurut pihak kebun binatang.
Berdasarkan laporan sejumlah media Jepang, perempuan yang menyaksikan Shabani melontarkan kata-kata seperti shibui dan nihiru atau kelam dan pemikir yang kerap ditujukan untuk bintang film terkenal semisal George Clooney, Hugh Jackman, dan Ken Watanabe.
Menemani kata-kata tersebut deretan foto yang menampilkan Shibani seperti sedang berpikir keras.
Shabani dilahirkan di Belanda 18 tahun lalu. Dia dipindahkan ke kebun Binatang Higashiyama di Nagoya pada 2007 sebagai hadiah. Bila disandingkan dengan konteks manusia, Shabani seperti layaknya pria berusia 30-an tahun.