Di beberapa daerah dan desa, bahan makanan ini bisa menjadi sumber protein alternatif selain ayam, daging sapi, dan ikan. Setidaknya itu yang ditemukan dan diteliti oleh para mahasiswa dan peneliti dari Universitas Negeri Yogyakarta. Sayangnya, tidak setiap musim bahan makanan yang dibilang ekstrem ini tidak selalu tersedia alias ada.
Bahan makanan ini bisa jadi alternatif untuk diet Anda karena tinggi protein dan rendah kalori. Penelitian dengan sampel 20 biji kepompong ulat Cricula trifenestrata ( 10 biji basah dan 10 biji kering ) yang diambil dari pohon avokad yang ada Di desa Binangun, Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
Dari penelitian ini didapatkan hasil kadar protein kepompong ulat Cricula trifenestrata pada berat basah 19,59 persen, berat kering 58,346 persen sedangkan kadar lemak pada kepompong ulat Cricula trifenestrata pada berat basah 0,1362 persen, berat kering 0,7026 persen. Kadar protein pada berat basah berbeda nyata dengan berat kering. Begitu juga dengan kadar lemak pada berat basah berbeda nyata dengan berat kering.
Pengalaman saya mengonsumsi ungker mahoni di Desa Sulur Sari, Purwodadi cukup mengesankan. Rasanya gurih, seperti daging meski lebih lunak, kulitnya terasa agak sedikit keras seperti Anda makan kulit kwaci. Tanpa garam dan minyak pun sebenarnya makanan ini sudah gurih. Karena itu, di Papua, kepompong bisa langsung dimakan.
Kalau Anda suka, yang sudah jadi ulat pun bisa sekaligus dipotong dan dicampur dengan kepompong. Setelah ditumis sebentar, makanlah dengan nasi hangat. Dijamin, Anda bakal nambah.
Detail cara memasak ungker ini sebenarnya relatif, tergantung dari selera sajian menu. Pada umumnya cukup dioseng. Bahan dan bumbunya antara lain ungker, bawang putih, garam, bawang merah, blimbing wuluh, cabai merah, kedondong muda, cabai rawit.
Cara mengolahnya, iris bumbu, tumis bumbu dalam minyak goreng sampai harum, masukkan ungker, tambahkan garam, daun kedondong muda dan blimbing wuluh, tutup rapat sampai matang lalu angkat, dan ungker siap disajikan.
sumber: http://health.liputan6.com/read/2136504/lezatnya-kepompong-dan-ulat-pohon-mahoni-melebihi-daging-ayam